SEKOLAH PERJUMPAAN

Normalisasi Menuju Relasi Sosial yang Terbuka,Toleran,dan Saling Berterimakasih

Pemateri : Ustadz Hidayat Joni Mursyid

Remus MAN IC LOTIM Jum'at, 21 Februari 2019


         Setiap muslim tidak bisa hidup sendiri, bahkan ketika sedang senyumpun kita butuh orang lain sebagai sadaqah yang paling ringan. Di dalam al Qur’an yang menunjukkan bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain adalah QS.al-‘Asr: 3,  Allah SWT.
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya : "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran".

       
       Telah memerintahkan manusia untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran , ayat yang lain juga terdapat dalam QS.al-Maidah:2.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ


Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya".


          Banyak hal yang secara teori sangat kita pahami, tapi kita mengabaikan pengamalannya. Oleh karena itu, lahirlah sekolah perjumpaan. Setiap manusia yang lahir dilahirkan untuk balajar yang sesuai  dalam QS.al-‘Alaq:1-5. Sedangkan salah satu hadist tentang menuntut ilmu yaitu: :


    طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ



Artinya : ” Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan ” . (HR. Ibnu Abdil Barr). Dalam hadis yang lain juga  menuntut manusia untuk menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat. Artinya , sejak ribuan tahun lalu Islam telah melahirkan teori tentang “ Belajar Seumur Hidup(Long Life Education) ” dan belajar berinteraksi dengan orang lain .


          Problem Philosofis dalam sekolah perjumpaan yaitu theoretical reason dan  practical reason. Secara teori, alasan untuk berjumpa dengan  orang lain itu banyak sekali. Kita harus mengubah mindset bahwa kita membayar janji itu karena kebutuhan, bukan karena teori. Contohnya, kita melakukan perjanjian membayar hutang kita hendaknya menganggap praktik bukan teori. Praktik dilakukan karena kebutuhan, bukan karena adanya kepentingan.

             Masalah perilaku dalam sekolah perjumpaan dapat diklasifikasikasikan  menjadi tiga, yaitu disiplin, motivasi, dan manipulasi/rekayasa. Dalam masalah perilaku disiplin, indikatornya yaitu kehadiran dan laporan tepat waktu. Sedangkan motivasi, indikatornya yaitu iming-iming pekerjaan yang bagus dan perguruan tinggi favorit, serta juara, hadiah dan penghargaan. Selanjutnya yaitu manipulasi yang indikatornya adalah nilai raport. Indikator-indikator dalam sekolah perjumpaan seperti nilai ujian, kuantitas kelulusan, dan diterima di universitas favorit. Namun, sekarang banyak yang menjadikan nilai ujian sebagai tujuan bukan indikator.

             Sekolah perjumpaan itu tidak mengganggu kurikulum, tidak membutuhkan gedung seperti sekolah pada umumnya, tidak menambah beban sekolah serta tidak membutuhkan banyak biaya. Sekolah ini dapat menumbuhkan kesadaran biologis (causality/mekanik), sosial, dan ketuhanan. Kesadaran biologis maksudnya adalah manusia memiliki watak seperti marah, benci, sakit hati, tidak empati, tidak komit, dan lain-lain, itu semua manusiawi dan nurani manusia juga bisa hilang. Namun seharusnya setiap perjumpaan harus menimbulkan perjumpaan yang produktif.Selanjutnya adalah kesadaran sosial, yaitu sadar melakukan apa yang harus dilakukan tanpa merugikan orang lain. Dan terakhir adalah kesadaran  ketuhanan yang berarti kita sadar bahwa kita adalah ciptaan Allah SWT.

               Jadi, apa sih sekolah perjumpaan itu? Sekolah perjumpaan adalah sekelompok orang yang secara sadar berkomitmen untuk mempraktikkan norma-norma berbahasa dan positivitas isi batin dalam setiap perjumpaan.

               Adapun aktivitas yang ada di dalam sekolah perjumpaan adalah praktik positivitas yang terdiri dari keadaan batin dan tindakan berbahasa. Adapun nilai-nilai pembelajarannya ada empati, komitmen (menepati janji), ketulusan, kebenaran, kebaikan, tanggung jawab, kasih  sayang, kejujuran, toleransi, sabar, tidak ageresif, rasional, syukur dan kepatuhan. Adapun strategi pembelajaran yang digunakan adalah, pertama ,diperlukan tim learning tentunya dengan membuat tim belajar( tidak bisa individual). Kedua, yaitu membentuk kesadaran dan komitmen bersama. Dan ketiga,yaitu pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus.

             Selanjutnya adalah siklus dalam sekolah perjumpan  yaitu ada refleksi  rutin dalam perjumpaan reguler kemudian ada praktik, begitu seterusnya. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari sekolah perjumpaan yaitu tidak bisa dihindari, mau(bukan bisa/tidak bisa), tidak bisa berhenti(terus-menerus), serta sarana praktik yang konkret.

              Jadi, bagaimana memulai sekolah perjumpaan ?. Buatlah kesepatan/konsensus bersama dahulu dan ikutlah  berpartisipasi dalam  kelompok sosial.

            So, mulailah berubah dari sekarang !. Mulailah sebuah kebaikan dan kurangilah negativitas dalam kehidupan, sehingga kita menjadi insan yang terbiasa untuk melakukan kebaikan. Sekian dan assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
             
            -Redaksi : Alifa Aswandani, Mezaluna Mutiara-
    Sakra, 21 Februari 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Punahnya Manusia dalam Islam (Hari Akhir).

PESAN SAYYIDINA ALI KEPADA ANAKNYA