Menghidupkan Sunnah Nabi saw dalam Shalat

Menghidupkan Sunnah Nabi saw dalam Shalat




            Kamis (malam Jum’at), 24 Januari 2019 kajian yang diisi oleh Ust. H. Selamet Ridwan di hadapan siswa-siswi MAN IC Lombok Timur mengankat tema menghidupkan sunnah nabi saw dalam shalat. Kajian ini tetap dilaksanakan meskipun cuaca pada malam itu hujan disertai angin kencang, sehingga suhu terasa cukup dingin. Untuk menyemangati para siswa Ust. Ridwan diawal ceramahnya memberikan satu motivasi tentang pentingnya istiqomah dalam mengerjakan suatu amal soleh, beliau menyitir satu adegium yang menyatakan “al-Istiqomatu khairun min alfi karamah” (keistiqomahan itu lebih baik dari seribu keramat). Selanjutnya berikut akan dirangkum isi kajian beliau.
            Setelah membaca hamdalah dan menghaturkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad saw beliau mengawalinya dengan ayat al-Qur’an dan Hadits Rasululloh saw.
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفرلكم ذنوبكم، والله غفوررحيم .
Katakanlah (hai Muhammad) jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku. Niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah maha Pengampun lagi maha Pengasih
(Q.S. Ali Imran : 31)
Hadits nabi saw.
من أحيى سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة
Barangsiapa mencintai aku, sungguh ia telah mencintai aku. Dan barangsiapa mencintai aku, niscaya kelak ia bersama ku di dalam surga.
Dua nash di atas mengajarkan kepada kaum mu’min agar mencontohi Rasululloh saw, menjadikan beliau sebagai teladan atas segala sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Tentu, sebagai seorang nabi beliau memiliki banyak sisi yang menjadi sunnah atau kebiasaan beliau yang patut untuk diteladani, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Di antara sekian sunnah beliau yang terpenting untuk kita ikuti adalah sunnah-sunnah di dalam shalat. Apa artinya, jika secara fisik mencontohi nabi baik berjenggot atau mengenakan gamis dan sterusnya, namun dalam melaksanakn shalat tidak dicontohi. Padahal dalam satu riwayat Rasulloh saw menerangkan yang artinya “Perbuatan seorang hamba yang pertamakali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya akan baik, dan jika shalatnya buruk, maka buruk pula perbuatannya yang lain”. Karena pentingnya kedudukan shalat di antara ibadah-ibadah lainnya, maka berusaha untuk menyempurnakannya haruslah menjadi perhatian yang utama.
Dalam suatu kitab (buku fiqh) dijelaskan sekurang-kurangnya ada 24 macam sunnah-sunnah yang ada pada ibadah shalat. Namun kesempatan ini, akan dijelaskan empat saja :
1.      Mengangkat tangan pada saat takbiratul ihram, yaitu jari-jari kedua telapak tangan sejajar dengan telinga. Sedangkan bagi perempuan, saat takbiratul ihram agak sedikit merunduk.
2.      Mengankat tangan pada saat takbir intiqal , yaitu takbir yang dilakukan pada saat beralih dari satu rukun ke rukun berikutnya. Kecuali pada saat bangun dari sujud, dan setelah duduk diantara dua sujud, begitu juga disunnahkan mengangkat tangan pada saat bangun dari tahiyyat awwal.  
3.      Pada saat shalat disunnahkan memandang tempat sujud, kecuali pada saat tahiyyat ketika mengucapkan “illa Allah” maka dianjurkan untuk memandang jari telunjuk.
4.      Duduk istirahat (istirahah), artinya duduk sejenak setelah bangun dari sujud kedua pada setiap rakaat pada saat akan beralih ke rakaat berikutnya.
Wallhu a’lam bis shawab.

Komentar

  1. Bet365 Casino Review 2021 | €100 + 300 FS for Mobile
    Read our 사다리게임 사이트 review of Bet365 Casino 피망 포커 머니 상 and bet365 Casino and get a 텍사스 홀덤 100% welcome bonus Titanium Tube up to €100 + 300 FS 윈조이포커시세 + 300 FS. Play now! Rating: 8.5/10 · ‎Review by Casino Players

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Punahnya Manusia dalam Islam (Hari Akhir).

SEKOLAH PERJUMPAAN

PESAN SAYYIDINA ALI KEPADA ANAKNYA