Islam Sebagai Pandangan Hidup
Islam As The Way Of Life
Pemateri :
Ustadz Hidayat Joni Mursyid
Remus MAN IC LOTIM Jum'at, 1 Februari 2019
1.
Apa itu Islam?
Secara etimologi, kata “Islam”
berasal dari kata “sallama” yang berarti selamat,
dan bentuk mashdar dari kata “aslama” yang berarti taat,
patuh, tunduk dan berserah diri. Sedangkan secara terminologi, Islam ialah
tunduk, taat dan patuh kepada perintah Allah SWT seperti yang telah
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan-Nya serta
menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah ta’ala. Firman Allah Swt.
Dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 108 :
أَمْ تُرِيدُونَ أَن تَسْأَلُواْ رَسُولَكُمْ كَمَا
سُئِلَ مُوسَى مِن قَبْلُ وَمَن يَتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالإِيمَانِ فَقَدْ ضَلَّ
سَوَاء السَّبِيلِ
“Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti
Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar
iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang
lurus.”
Dan dalam hadis Nabi SAW:
اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ
اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ
الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ
سَبِيْلاً
”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang
berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad
adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan
Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu
melakukannya,”
Muhamad
bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawaijiri
Mengatakan
bahwa Islam adalah sebuah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan
mengesakan-Nya dan melaksanakan syariat-syariat-Nya dengan penuh keikhlasan.
Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahab
Beliau
mengatakan Islam ialah berserah diri kepada Allah SWT dengan cara
mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan dan berlepas
diri dari perbuatan-perbuatan syirik dan para pelakunya.
Secara
umum yang dimaksud dengan agama Islam ialah agama yang diridhoi Allah, yang
paling benar dan sempurna serta agama yang membawa rahmat bagi semesta
alam. Islam merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW.,
sebagai Nabi terakhir pilihan-Nya. Didalamnya terdapat aturan dan hukum
yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat agar
selamat dan bahagia di dunia sampai akhirat.
Allah
SWT berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ
الإِسْلاَمُ
Artinya :
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi
Allah hanyalah Islam“. (QS. Ali-Imran: 19)
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ
الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ
Artinya :
“Barang siapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan
diterima.” (Qs. Ali Imran: 85)
Agama Islam
adalah agama yang benar, yang mengajarkan segala sesuatunya dengan baik dan
sempurna. Kedua ayat ini
menjelaskan Islam adalah agama yang
dipilih Allah untuk makhluk-Nya. Agama yang dibawa Nabi merupakan agama yang
paripurna. Allah tidak akan menerima agama selainnya. Jadi agama ini adalah
agama penutup, yang dicintai dan diridhaiNya.
2. Apa sumber ajaran Islam?
Ajaran Islam bersumber pada Al-Qur’an dan
Hadits.
Al-Qur’an adalah kalam atau firman
Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang membacanya merupakan suatu
ibadah. Sedangkan hadis atau biasa juga disebut sunnah adalah segala perkataan,
perbuatan dan hal ihwal yang berhubungan dengan nabi Muhammad SAW. Dalam
kapasitasnya sebagai pedoman hidup umat Islam, antara al-Qur’an dan hadis tidak
dapat dipisahkan karena al-Qur’an sebagai sumber utama dijelaskan oleh hadis,
sehingga hadis disebut sebagai bayan terhadap al-Qur’an
surat al-Nahl ayat
44.
3.
Apa fungsi dan tujuan agama Islam?
Tujuan dan fungsi agama Islam yakni
dalam rangka memelihara 5 hal pokok:
1.
Kemaslahatan Agama
لَآ
إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن
يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّه فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ
ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ
لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah : 256)
Menurut Tafsir al-Jalalain, (Tidak
ada paksaan dalam agama), maksudnya untuk memasukinya. (Sesungguhnya telah
nyata jalan yang benar dari jalan yang salah), artinya telah jelas dengan
adanya bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang kuat bahwa keimanan itu
berarti kebenaran dan kekafiran itu adalah kesesatan. Ayat ini turun mengenai
seorang Ansar yang mempunyai anak-anak yang hendak dipaksakan masuk Islam.
(Maka barang siapa yang ingkar kepada tagut), maksudnya setan atau berhala,
dipakai untuk tunggal dan jamak (dan dia beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpul tali yang teguh kuat) ikatan tali
yang kokoh (yang tidak akan putus-putus dan Allah Maha Mendengar) akan segala
ucapan (Maha Mengetahui) segala perbuatan.
2.
Memelihara
Jiwa
ٱللَّهُ وَلِىُّ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا أَوْلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ
ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Artinya :
“Allah
Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : 259)
Menurut Tafsir al-Jalalain, (Allah pelindung) atau pembela (orang-orang yang beriman
yang mengeluarkan mereka dari kegelapan), maksudnya kekafiran (pada cahaya)
atau keimanan. (Sedangkan orang-orang kafir, pelindung-pelindung mereka ialah
setan yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan). Disebutkan di
sini ikhraj atau mengeluarkan. Adakalanya sebagai imbangan firman-Nya,
"Mengeluarkan mereka dari kegelapan", atau mengenai orang-orang
Yahudi yang beriman kepada nabi sebelum dibangkitkannya, kemudian kafir
kepadanya. (Mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya).
3.
Memelihara Akal
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْخَمْرِ
وَٱلْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ
وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ
قُلِ ٱلْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ
تَتَفَكَّرُونَ
Artinya :
“Mereka
bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan".
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,”
(QS. Al-Baqarah : 219)
Bahaya dalam mengkonsumsi khamar salah satunya adalah dapat
merusakkan akal. Meski setiap organ tubuh dapat terpengaruh khamar, tapi sistem
saraflah yang lebih banyak terpengaruh. Selain itu, bagian otak yang banyak
bekerja akan melemah dan akhirnya kemampuan untuk berfikirpun berkurang
sehingga dapat merusakkan akal.3 Sesuatu yang paling berharga dan paling mahal
bagi manusia adalah akalnya.Jika akalnya hilang, maka dia tidak ada bedanya
dengan hewan. Oleh karena itu, Allah SWT mengharamkan khamar dan syariat Islam
memelihara akal
4.
Memelihara Keturunan
وَلَا تَنكِحُوا۟ ٱلْمُشْرِكَٰتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوأَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنكِحُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا۟ ۚ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِك وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ يَدْعُونَ إِلَى ٱلنَّارِ ۖ وَٱللَّهُ يَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱلْجَنَّةِ وَٱلْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِۦۖ وَيُبَيِّنُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
“Dan
janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin
lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran.” (Al-Baqarah : 221)
5.
Memelihara Harta
وَٱلسَّارِقُ
وَٱلسَّارِقَةُ فَٱقْطَعُوٓا۟ أَيْدِيَهُمَا جَزَآءًۢ بِمَا كَسَبَا نَكَٰلًا
مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah
tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai
siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Maidah
: 38)
-Redaksi : Zahra Fadhila Rahman, Fadhila Husna Asri-
Sakra, 1 Februari 2019
Komentar
Posting Komentar